PIDATO HIKMAH SHOLAT DALAM KEHIDUPAN
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله الرحمن الرحيم الحمد لله رب العالمين
الصلاة والسلام على اشرف الانبياء والمرسلين امام المتقين سيد الحر المعجلين
نبينا محمد وعلى آله وصحبه اجمعين
Alhamdulillah
adalah sebuah mutiara kata yang memang sudah sepantasnya kita panjatkan
kepada Allah swt, karena Dialah yang menciptakan alam semesta beserta
isinya, Dialah pula yang menciptakan lautan yang penuh dengan mutiara
dan permata, Dialah yang menciptakan bumi yang tersusun di atasnya
gunung yang tinggi sampai gurun sahara, dan Allah lah pula yang
menciptakan manusia yang terdiri dari pria dan wanita yang masing-masing
mendapatkan anugerah cinta, dan karena karuniaNya juga sehingga kita
disini bisa berjumpa dan saling bertatap mata dalam keadaan sehat dan
tanpa kurang suatu apa.
Sholawat
serta salam selalu untuk selamanya semoga selalu tercurah kepada
junjungan Nabi Muhammad saw beserta para keluarga, sahabat, kerabat dan
umatnya hingga akhir masa.
Hadirin kamu muslimin rahimakumullah.
Pada
kesempatan yang berbahagia ini, bertepatan dengan bulan Rajab 1432 H,
izinkanlah saya menyampaikan sebuah pidato yang berjudul “Hikmah Shalat
dalam Kehidupan”.
Hadirin rahimakumullah.
Sekarang
ini dengan kemajuan zaman yang semakin maju dan teknologi yang semakin
canggih, banyak orang yang semakin pongah dan merasa bangga, namun
hadirin, dibalik kebanggan itu semua, dibalik kemajuan itu semua. Kita
sebagai seorang muslim dipaksa untuk meneteskan air mata. Kenapa? Karena
banyak juga sekarang ini, orang-orang yang mengalami gejala sakit
rohani, seperti Hysteria, Dementia Pralitya, Pellagra, Schizophrenia, Manic Depressive Psychos, Ologophrenia, Psychopathia, dan lain-lain.
Sehingga banyak di antara mereka yang mencari pengobatan ke
gunung-gunung, ke goa-goa, seraya bertapa hanya untuk mendapatkan
penyembuhan dan ketenangan jiwa. Yang lain, ada yang memilih untuk
memakai narkotika dan obat-obat penenang lainnya, dari putaw, ekstasi,
heroin, sampai dengan ganja. Dan bahkan yang lebih gila lagi, ada di
antara mereka yang lebih memilih untuk bunuh diri dengan cara gantung
diri menggunakan seutas tali, mati tanpa sempat untuk minta maaf kepada
orang-orang yang dia cintai dan tanpa sempat mengucapkan istigfar kepada
Ilahi rabbil izzati. Wal’iyaazu billahi min zalik.
Padahal,
kalau kita kembali kepada ajaran Allah, maka Allah telah memberikan
kita obat mujarab untuk segala penyakit yang berkaitan dengan jiwa dan
rohani. Allah swt berfirman:
الا بذكر الله تطمئن القلوب
Hanya dengan mengingat Allah lah hati akan tenang.
Dan berkaitan dengan ayat di atas pula, Allah pun menjelaskan lagi dengan firmannya:
وَاَقِمِ الصَّلاَةَ لِذِكْرِيْ
Dan dirikanlah shalat untuk mengingatku (Allah)
Dan senada dengan firman Allah tersebut, Rasulullah saw bersabda:
اِنَّماَ الصلاةُ تَمَسْكُنٌ وتواضعٌ وتضرُّعٌ وتأسفٌ ونَدَمٌ
..................................................................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................................................................
Hadirin,
Berdasarkan
ayat dan hadits di atas dapatlah kita pahami, bahwasanya Allah swt
telah mengajarkan kepada kita bahwa untuk menghadapi segala hal yang
membuat kita tidak tenang atau gelisah, hendaklah kita mengingat Allah.
Dan mengingat Allah yang paling utama adalah dengan mengerjakan shalat.
Hadirin,
Jasmani bisa sehat diperlukan makanan yang cukup dan bergizi, dan
begitu pula rohani. Rohani bisa sehat diperlukan santapan yang cukup
pula. Dan menu untuk rohani ini adalah mengingat Allah dengan shalat.
Karena ketika shalat, segala hal kita serahkan kepada Allah. Dan
manakala segala hal telah kita serahkan kepada Yang Segala Maha, kepada
Allah. Maka beban jiwa akan dapat dikurangi yang pada gilirannya dapat
membebaskan bathin kita dari segala beban kehidupan.
Seorang
pakar kesehatan, DR. J. Dewett Fox mengatakan bahwa dokter-dokter dan
ahli ilmu jiwa meyakinkan bahwa peribadatan dan pengharapan kepada Ilahi
membawa kepada pemandangan otak yang lebih baik, tenang dan kesehatan
badan yang baik.
DR.
RH. Su’dan berkata bahwa tujuan pengobatan jiwa adalah menolong
penderita untuk melenyapkan kontradiksi dalam rohani, biasanya dapat
dilakukan dengan psikoterapi. Namun karena di dalam kehidupan mereka
kembali menghadapi hal-hal yang mengganggu rohani dan kejiwaannya,
merekapun kembali menjadi langganan tetap RS Rohani. Padahal hadirin,
semua ini tidak perlu terjadi, karena bagi orang yang mendirikan shalat
dengan baik semua akan teratasi, karena di dalam Shalat seseorang akan
mendapatkan ketenangan jiwa.
Hadirin,
akhirnya marilah kita berdo’a semoga kita menjadi orang selalu
mendirikan shalat juga anak dan ketrurunan kita sebagaimana do’a yang
telah Allah ajarkan kepada kita dengan firmannya:
رَبِّ اجْعَلْنِىْ مُقِيْمَ الصَّلاَةِ وَمِنْ ذُرِّياَتِىْ رَبَّناَ وَتَقَبَّلْ دُعَاء
Ya Allah jadikanlah aku dan keturunanku menjadi orang yang mendirikan shalat, ya Allah terimalah do’a ini. Amin.
Hadirin, kiranya demikianlah pidato yang dapat saya sampaikan. Mudah-mudahan ada manfaatnya. Salah khilaf mohon dimaafkan.
Puhun rambutan rimbun di rapun.
Gugur sabiji di atas hatap.
Lawan nang tuha ulun minta ampun
Lawan nang anum ulun minta maaf
Wabillahi taufiq wal hidayah, war ridho wal ‘inayah
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Tidak ada komentar:
Posting Komentar